STT KADESI BOGOR

STT KADESI BOGOR

Memuji Tuhan Selalu

Renungan Harian, Selasa, 04 Mei 2021

Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: Efesus 4:3
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Kolose 3:14

Menjaga kesatuan gereja merupakan tugas kita. Kesatuan gereja menjadi sangat penting karena merupakan jiwa persekutuan.

Kesatuan gereja merupakan hakikat, inti dari betapa TUHAN ingin kita memiliki kehidupan yang bersama-sama di dalam gereja-Nya.

TUHAN adalah teladan dalam kesatuan, di mana Bapa, Anak dan Roh Kudus benar-benar menyatu.

Kesatuan memerlukan pengorbanan, mementingkan orang lain, kerendahhatian serta keharmonisan yang sempurna.

Tuhan Yesus Kristus berdoa dengan sungguh-sungguh untuk kesatuan gereja-Nya (Baca: Yohanes 17).

Gereja, merupakan hal yang paling penting di dunia sehingga Yesus Kristus membayar harga tertinggi untuk gereja dan Dia ingin agar gereja terlindungi dari konflik, perpecahan dan ketidakharmonisan.

Bagaimana kita menjaga gereja kita? Alkitab memberikan nasihat praktis.

#Pertama, Pusatkan perhatian pada persamaa-persamaan yang kita miliki, bukan perbedaaan-perbedaan kita.

Sebagai orang percaya kita memiliki satu Tuhan, satu tubuh, satu iman, satu baptisan, stu tujuan, satu bapa, satu Roh, satu harapan, satu kasih.

Kita memiliki masa depan yang sama dan faktor-faktor yang jauh lebih penting ketimbang perbedaan-perbedaan kita.

Konflik biasanya merupakan tanda bahwa pusat perhatian telah bergeser pada masalah yang kurang penting, yang disebutu dengan soal-soal yang menimbulkan pertengkaran.

Bila kita memusatkan perhatian pada kepribadian, preferensi, penafsiran, gaya atau metode, maka perpecahan selalu terjadi.

Namun bila kita memusatkan pada saling mengasihi, memenuhi tujuan TUHAN maka keharmonisan terjadi.

#Kedua, Bersikaplah realitis dengan harapan-harapan.

Berharap untuk bisa ada dalam persekutuan sejati seringkali membuat kita patah semangat.

Ada jurang antara persekutuan yang ideal dan nyata di gereja, namun kita harus sungguh-sungguh mengasihi gereja meski tidak sempurna.

Merindukan yang ideal namun mengkritik yang nyata adalah bukti ketidaksempurnaan.

Namun tinggal dalam kenyataan tanpa memperjuangkan yang idealpun juga merupakan sikap puas dengan diri sendiri.

Banyak orang menjadi kecewa dengan gereja dengan banyak alasan, namun yang harus disadari bahwa gereja berisi dengan orang-orang yang berdosa yang masih bisa saling melukai, entah sengaja atau tidak.

Sehingga setiap orang Kristen harus melakukan rekonsiliasi karena itu merupakan jalan menuju karakter yang lebih kuat dan persekutuan yang lebih dalam.

#Ketiga, Pilihlah untuk membangkitkan semangat dan bukan mengkritik.

Selalu mudah memberikan kritik bagi pelayanan gereja dibanding memberikan sumbangsih dan terlibat dalam pelayanan.

Ketika saya mengkritik dan menghakimi orang percaya lainnya, empat hal akan terjadi: saya kehilangan persekutuan dengan TUHAN, saya mengungkapkan kesombongan rasa tidak aman saya sendiri, saya menjadikan diri saya dihakimi oleh TUHAN, dan saya mengganggu persekutuan gereja.

Suka mengkritik adalah sifat buruk yang merugikan. Penghakiman adalah pekerjaan iblis karena dia adalah pendakwa kita.

Orang Kristen lain, yang ada di gereja, maupun yang ada di luar gereja kita, bukan musuh kita.

Setiap anggota gereja harus memperhatikan Roma 14:19, Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.

#Keempat, Menolak mendengarkan gosip.

Gosip adalah menceritakan sebuah informasi kepada kita ketika kita bukan bagian dari masalahnya dan juga bukan bagian dari pemecahannya.

Menyebarkan maupun mendengarkan gosip merupakan suatu kesalahan.

Orang yang bergosip dengan kita, biasanya ornag itu juga yang akan menggosipkan kita, orang sepeti inilah yang akan memcah belah gereja.

Orang yang suka bergosip adalah orang yang tidak dapat menyimpan rahasia, janganlah bergaul dengan orang yang banyak bicara.

#Kelima, Melaksanakan metode Alkitabiah bagi penyelesaian konflik.

Tuhan Yesus memberikan tiga proses sederhana dalam Matius 18:14-17 “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata.

Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.

Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat.

Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

#Keenam, dukunglah para gembala sidang dan para pemimpin gereja.

Tidak ada pemimpin yang sempurna, tetapi TUHAN memberi tanggungjawab dan otoritas untuk memelihara kesatuan gereja.

Ada tugas yang mustahil yang dimiliki gembala sidang, yaitu membuat semua orang bahagia dalam penyelesaian konflik.

Para gembala suatu hari akan berdiri dihadapan TUHAN dan memberikan pertanggungjawaban tentang seberapa baik menjaga jemaat (Ibrani 13:17).

Oleh karena itu, ikutilah pimpinannya, berdoalah untuknya, dukunglah dan berilah penghargaan dan kasih kita kepadanya TUHAN memberkati gereja-gereja yang bersatu.

Gereja harus bisa menjadi tempat yang lebih hangat dan penuh kasih. Ada banyak orang yang sedang mencari kasih dan tempat untuk menjadi anggota gereja karena semua orang ingin dikasihi dan gereja harus memberikan pelayanan yang seperti itu.

Mengasihi dan saling memperhatikan. Apakah itu termasuk gereja kita? Saya berdoa semoga GBAI Pos PI Percaya Yesus menjadi tempat yang penuh kehangatan dan kasih bagi semua orang.

(Rick Warren-dari Buku; Purpose Driven Live)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *