#Renungan Harian, 26 September 2020
Bacaan Alkitab: Roma 12:1-8
Apa pun agama dan kepercayaannya, biasanya manusia memberi persembahan kepada Pribadi yang disembahnya.
Persembahan itu bisa berbentuk uang, harta benda, hasil bumi, termasuk di dalamnya waktu dan talenta.
Semua itu baik kalau dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan. Roma 12:1-2, Paulus mengingatkan bahwa persembahan kita haruslah persembahan yang hidup dan kudus, yaitu seluruh tubuh kita.
Tubuh di sini menunjuk pada keseluruhan keberadaan fisik seorang manusia. Ada dua pengertian:
#1 Mempersembahkan Tubuh adalah Ibadah yang Bersifat Rohani.
Ketika kita mempersembahkan tenaga kita untuk pekerjaan Tuhan di jemaat, kita juga sedang melakukan ibadah yang bersifat rohani.
Yang dimaksud dengan ibadah yang sejati bukanlah “jam terbang” kita dalam pelayanan, keaktifan kita dalam ibadah atau besarnya jumlah persembahan yang kita bawa kepada Tuhan.
Tetapi bagaimana mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan yang berkenan kepada Tuhan.
#2 Mempersembahkan Tubuh Kepada Tuhan Berarti Memisahkan atau Mengkhususkan Tubuh Kita ini Hanya untuk Tuhan Semata, Bukan untuk Perkara-perkara Duniawi.
Paulus melanjutkan bahwa dalam mempersembahkan tubuh dan melakukan ibadah rohani, kita juga perlu senantiasa mengalami perubahan budi mengikuti kehendak Tuhan.
Kita diminta menyerahkan tubuh sebagai ibadah yang hidup dan benar berarti, waktu, tenaga, pikiran, juga harta kepada Tuhan.
Hal itu hanya mungkin dilakukan jika kita mau berubah berdasarkan pembaruan budi.
Artinya setiap saat kita mau mengambil waktu untuk introspeksi dan mengevaluasi diri agar kita mampu mengambil langkah selanjutnya.
Dengan demikian, kita dapat membedakan mana yang baik, yang berkenan kepada Tuhan, dan yang sempurna. (ab)
PERSEMBAHKAN TUBUHMU SEBAGAI PERSEMBAHAN YANG KUDUS
(16) Comments