STT KADESI BOGOR

STT KADESI BOGOR

Menyembah 1

Renungan Harian, 26 April 2021

Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan
segenap kekuatanmu

Markus 12:30

TUHAN menginginkan segenap diri kita, bukan sebagian, segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan.

Penyembahan kepada TUHAN tidak penting masalah tempat, waktu dan gaya, namun mengapa kita menyembah TUHAN dan seberapa banyak yang kita persembahkan kepada TUHAN itu jauh lebih penting.

Ada empat karakteristik jenis penyembahan yang menyenangkan hati TUHAN.

#1 Jika Penyembahan Kita Tepat.

Penyembahan kita kepada TUHAN harus didasarkan pada kebenaran Alkitab, bukan pendapat kita mengenai TUHAN.

Yesus Kristus berkata, “Penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran, sebab Bapa menghendaki penyembahpenyembah demikian.”

Menyembah dalam kebenaran berarti menyembah TUHAN sebagaimana Dia benar-benar dinyatakan dalam Alkitab.

#2 Jika Penyembahan Kita Bersifat Otentik.

Kita diciptakan segambar dan serupa dengan TUHAN, dan TUHAN merancang roh kita untuk berkomunikasi dengan TUHAN.

Penyembahan adalah roh kita menanggapi Roh Kudus. Menyembah TUHAN mencakup hati dan pikiran kita.

Kita dapat menyenangkan hati TUHAN melalui puji-pujian kepada-Nya dengan berbagai bentuk.

Alkitab menyebutkan, di antaranya pengakuan, menyanyi, bersorak, berdiri, berlutut, menari, sorak sorai, bersaksi, bermusik, mengangkat tangan.

Intinya adalah bagaimana kita bisa mengekspresikan kasih kita kepada TUHAN.

#3 Jika Penyembahan Kita Melibatkan Akal Budi.

Penyembahan akan bermakna ketika melibatkan akal budi kita. Membaca firman TUHAN akan memperluas ekspresi dalam penyembahan kepada TUHAN.

Perbanyaklah perbendaharaan kata yang alkitabiah, pujilah TUHAN dengan lebih spesifik, pelajari dan hafalkanlah nama-nama TUHAN dalam Alkitab.

(Baca Juga: Mengembangkan Persahabatan dengan TUHAN)

#4 Jika Penyembahan Kita Bersifat Praktis.

Salah satu persembahan kita kepada TUHAN adalah tubuh kita, karena tanpa tubuh kita tidak bisa melakukan apa-apa.

Persembahan yang berkenan kepada TUHAN adalah persembahan yang hidup, artinya TUHAN ingin kita hidup bagi DIA!

Penyembahan yang sejati membutuhkan pengorbanan, salah satunya adalah sikap mementingkan diri sendiri.

Kita tidak mungkin meninggikan TUHAN sekaligus meninggikan diri sendiri bukan?

Oleh karena itu penyembahan memerlukan tenaga dan usaha.

Penyembahan tidak selalu menyenangkan dan enak dan kadang-kadang penyembahan merupakan tindakan melawan kantuk, malas, kelelahan.

Tapi jika kita melakukannya, maka kita menyenangkan hati TUHAN. TUHAN menciptakan kita berbeda, sehingga cara kitapun menyembah-Nya juga bervariasi.

Naturalis, mengasihi TUHAN di luar gedung atau alam bebas. Kaum
Sensate, melalui indra mereka dan menghargai penyembahan yang
indah yang melibatkan pandangan, pengecap penciuman, dan
sentuhan mereka.

Kaum Tradisional melalui upacara, liturgi, simbol dan struktur yang tetap. Kaum Askese, sangat menyukai kesunyian dan kesederhanaan.

Kaum Antusias, melalui perayaan. Kaum Kontemplasi, melalui pemujaan. Kaum Intelektual, melalui pikiran-pikiran mereka. Inti masalahnya adalah masalah hati

Kaum Aktifis, lewat tindakan melawan kejahatan, keadilan dll. Kaum Pemerhati, mengasihi TUHAN dengan mengasihi sesama dan berbagi dengan mereka.

Sumber Gambar:

  • https://bit.ly/3sWEvl8
  • https://bit.ly/32M6MAn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *