#Renungan Harian, Sabtu 22 Agustus 2020
Bacaan Alkitab: Wahyu 2:18-29
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga: Wahyu 2:18
Ketika keadaan sulit atau kita kita mengalami celaka, maka ada dua respon yang harus kita tunjukkan.
#1 Introspeksi Diri.
Bisa saja keadaan sulit dan celaka sebagai cara Tuhan menegur kehidupan kita supaya kita bertobat dari dosa-dosa kita.
#2 Berserah.
Keadaan sulit bisa saja sebagai cara Tuhan untuk menguatkan iman dan keyakinan kita kepada-Nya.
Yesus Kristus menyatakan diri kepada jemaat di Tiatira dengan dua ciri. Pertama, Mata-Nya bagaikan nyala api.
Ini menunjukkan bahwa Tuhan mengawasi setiap perilaku jemaat-Nya dan akan mengetahui ketika ada ketidakberesan dalam hidup jemaat.
Yesus Kristus, marah dengan mencela jemaat Tiatira atas ketidakberesan dan dosa itu tanpa melakukan penanganan.
Sekalipun mereka memiliki iman, kasih, ketekunan dan pelayanan, namun rupanya bagi Yesus Kristus itu belum cukup, mereka harus menangani setiap dosa dan penyesatan yang berkembang dalam jemaat.
Kedua, Kaki-Nya bagaikan tembaga. Kaki tembaga adalah kaki yang kuat. Kaki yang siap menghancurkan dan meremukkan “musuh-musuh” gereja.
Musuh jemaat Tiatira salah satunya adalah Nabiah Izebel yang mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Nya.
Jemaat harus tahu bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang sanggup menghancurkan dan meremukkan apapun yang tidak berkenan kepada-Nya.
Setiap orang percaya tidak boleh toleran atas setiap perbuatan dosa dalam hidupnya.
Kebenaran firman Tuhan yang dimiliki gereja menjadi ukuran yang mutlak dalam hidupnya karena Tuhan menginginkan jemaat tegas dan menolak setiap ajaran sesat.
Tetaplah memiliki iman, ketekunan, kasih dan kesetiaan dalam mengikut Yesus Kristus.
Selain itu, kita harus berani untuk menolak ajaran sesat dan tidak kompromi dengan dosa dalam jemaat. (ab)
TUHAN YESUS KRISTUS MAHA TAHU, MATA-NYA MENGAMATI
Sumber Gambar:
- Mata Yang Mengawasi – https://bit.ly/2QeM5qj
(3) Comments