#Renungan Harian, Selasa 11 Agustus 2020
Bacaan Alkitab: Wahyu 2:1-7
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar kan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah. Wahyu 2:7
Surat Wahyu, memuat kehidupan 7 jemaat yang ada di Asia Kecil pada masa penganiayaan.
Ketujuh jemaat ini dipimpin oleh seorang pemimpin yang Tuhan sebut dengan malaikat jemaat.
Jemaat di Efesus adalah jemaat yang pertama mendapat firman dari Yesus Kristus.
Jika kita perhatikan nas kita, jemaat di Efesus mendapat banyak pujian dari Yesus Kristus.
Mereka adalah jemaat yang sangat tekun dalam pekerjaan pelayanan. Mereka juga jemaat yang tidak sabar terhadap orang-orang jahat dan guru palsu.
Jemaat di Efesus juga jemaat yang sabra menderita demi nama Yesus Kristus, bahkan tidak mengenal lelah untuk beriman kepada-Nya.
Puji-pujian ini sangat diketahui Yesus Kristus karena, “Aku tahu segala pekerjaanmu.”
Namun pujian yang luar biasa ini diimbangi dengan teguran yang nyata, dimana jemaat Efesus telah kehilangan kasih yang mula-mula.
Teguran ini sangat keras karena Yesus Kristus mencela mereka dan menegur dosa ini dengan mengatakan betapa dalamnya engkau telah jatuh.
Jika mereka ingin dipulihkan, maka satu-satunya cara adalah bertobat dan kembali kepada kasih mula-mula.
Kasih rupanya harus menempati posisi penting dalam kehidupan orang Kristen dan gereja Tuhan.
Kasih yang mula-mula adalah kasih yang murni dan penuh pengorbanan kepada Tuhan dan sesama.
Kasih kepada TUHAN harus di wujud-nyatakan dalam seluruh segi kehidupan orang kepada TUHAN.
Mengasihi TUHAN berarti juga mengasihi firman-Nya dan melakukan kehendak-Nya.
Mengasihi TUHAN dapat diwujudkan dengan mengasihi sesama tanpa memandang rupa, status social bahkan keyakinan imannya.
Kasih kepada sesama bahkan akan menutupi dosa yang dilakukan oleh orang lain, artinya dosa dan kesalahan orang lain itu tidak akan diingat.
Kasih yang berkorban adalah kasih yang memberi kepada orang lain. (ab)
KEMBALILAH KEPADA KASIH MULA-MULA
(8) Comments