Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebih segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.
2 Korintus 4:17
TUHAN memiliki tujuan yang baik dibalik setiap masalah dan Tuhan Yesus sudah mengingatkan bahwa kita akan menghadapi masalah di dunia.
Setiap masalah selalu memiliki jalan keluar sendiri dan setiap orang memiliki masalahnya sendiri.
Setiap masalah dipakai TUHAN untuk menarik kita lebih dekat dengan diri-Nya.
Ketika kehidupan kita tenang dan menyenangkan kita akan mengetahui tentang Yesus Kristus, namun saat kehidupan kita.
Mengalami penderitaan kita akan mengenal Yesus Kristus. Masalah-masalah mendorong kita untuk memandang kepada-Nya dan bergantung penuh kepada TUHAN, bukan pada diri sendiri.
Kita akan bisa mengetahui bahwa TUHAN adalah satu-satunya yang kita butuhkan dalam menyelesaikan masalah, ketika TUHAN menjadi satu-satunya yang kita miliki.
Tidak ada satu masalahpun yang terjadi tanpa izin TUHAN dan dipakai TUHAN untuk kebaikan meski iblis dan yang lainnya memaksudkan untuk keburukannya.
Salah satu nas yang terkenal tentang cara kerja TUHAN ada dalam Roma 8:28, Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Kita bisa membuat kesalahan, namun TUHAN tidak bisa membuat kesalahan.
TUHAN bisa mendatangkan hal yang baik, sekalipun melalui peristiwa dan kejahatan yang buruk.
Pengalaman-pengalaman buruk kita sekalipun bisa dipakai TUHAN untuk mendatangkan kebaikan.
Janji mendatangkan kebaikan hanya berlaku bagi yang terpanggil menjadi anak-anak TUHAN atau orang percaya.
Rencana TUHAN adalah agar kita menjadi serupa dengan Yesus Kristus sehingga segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dijinkan TUHAN demi rencana tersebut.
TUHAN akan memakai apapun untuk membtuk kita agar serupa dengan Yesus Kristus, sehingga semua masalah dan penderitaan yang kita alami akan membangun karakter dan otot-oto rohani kita dan moralitas kita.
Penderitaan lahiriah akan membawa kemuliaan batiniah atau karakter kita.
TUHAN ingin membawa kita kepada pengalaman-pengalaman yang Yesus Kristus alami yang meliputi kesepian, pencobaan, tekanan, kecaman, penolakan dan banyak penderitaan lainnya.
Masalah-masalah tidak secara otomatis menghasilkan apa yang TUHAN maksudkan, kenyataannya banyak orang menjadi kecewa, serta malah tidak bertumbuh.
Saat kita mengalami masalah kita harus menanggapinya seperti Yesus Kristus, yaitu:
#Pertama, Ingatlah bahwa Rencana TUHAN selalu Baik.
TUHAN tahu yang terbaik bagi kita dan memperhatikan kehidupan kita.
Kapanpun TUHAN mengatakan tidak terhadap permohonan kita supaya diringankan, ingatlah TUHAN menghajar kita untuk kebaikan kita supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
Rahasia ketekunan ialah mengingat bahwa penderitaan kita bersifat sementara, tetapi upah yang didapat bersifat kekal.
Jangan menyerah pada sesuatu yang bersifat sementara, berfokuslah pada kekekalan.
#Kedua, Bersukacita dan Mengucap syukur.
Mengucap syukur dalam segala hal, bukan atas segala hal. TUHAN tidak menyuruh kita mengucap syukur atas dosa, kejahatan atau hal-hal yang semacamnya.
TUHAN menyuruh kita mengucap syukur atas masalah-masalah kita di mana Dia akan menggenapi rencana-Nya.
Alkitab juga memerintahkan kita untuk bersukacita senantiasa dalam TUHAN.
Kita tidak perlu bersukacita dalam penderitaan, namun kita perlu bersukacita di dalam kasih, perhatian, hikmat, kuasa dan kesetiaan TUHAN di dalam penderitaan kita.
Kita bersukacita karena TUHAN melewati penderitaan itu bersama dengan kita.
#Ketiga, menolak untuk menyerah.
Bersabar dan bertekunlah karena pembentukan karakter adalah proses yang lambat.
Ketika kita melarikan diri dari proses tersebut, maka itu menunda pertumbuhan kita dan sebenarnya berakhir dengan jenis penderitaan yang lebih buruk, yaitu jenis yang tidak bernilai yang mengiringi tindakan menolak dan menghindar.
Bila kita memahami hal-hal yang kekal dari pengembangan karakter kita, kita akan sesedikit mungkin menaikkan doa-doa, bebaskan aku atau tolong aku Tuhan, aku tidak merasa enak.
Namun kita akan sering menaikkan doa-doa bentuklah aku TUHAN, atau pakailah saya TUHAN untuk menggenapi rencana-Mu sehingga menjadi serupa dengan Yesus Kristus.
Jika saat ini ada yang sedang mengalami penderitaan, jangan bertanya Mengapa Aku?
Tetapi bertanyalah “Apa yang Engkau ingin aku pelajari TUHAN?”
Kemudian percayailah TUHAN dan tetaplah melakukan apa yang benar, “Kamu perlu bertekun, tetap dalam rencana TUHAN supaya kamu akan berada di sana untuk penggenapan yang dijanjikan TUHAN.”
Jangan menyerah, bertumbuhlah.
(Rick Warren-Dari Buku: Purpose Driven Life)
(19) Comments