STT KADESI BOGOR

STT KADESI BOGOR

ft

Renungan Harian, Jumat, 07 Mei 2021

Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.

Matius 4:4

Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. Kisah Para Rasul 20:32

Kebenaran akan mengubah kehidupan kita. Pertumbuhan rohani adalah menggantikan dusta dengan kebenaran.

Yesus Kristus berdoa agar kita disucikan oleh firman TUHAN. Supaya semakin serupa dengan Yesus Kristus, kita harus memenuhi kehidupan kita dengan firman TUHAN.

Firman TUHAN adalah firman yang hidup. Ketika TUHAN berfirman semua menjadi hidup.

Alkitab lebih dari sekedar buku petunjuk berisi doktrin, firman TUHAN menghasilkan kehidupan, menimbulkan iman, mendatangkan perubahan, membuat iblis takut, menyebabkan mujizat, menyembuhkan sakit hati, membangun karakter, mengubah keadaan, memberikan sukacita, mengatasi kesusahan, mengalahkan pencobaan, memberikan pengharapan, melepaskan kuasa, menyucikan pikiran, menciptakan berbagai hal dan menjamin masa depan kita.

Kita tidak bisa hidup tanpa firman TUHAN karena merupakan gizi rohani yang harus dimakan untuk memenuhi tujuan kita.

Alkitab disebut sebagai air susu, roti, makanan keras dan madu. Menu ini merupakan sumber kekuatan bagi pertumbuhan rohani.

Setiap orang percaya perlu tinggal dalam firman TUHAN yang meliputi tiga kegiatan:

#1 Menerima Otoritas firman TUHAN.

Alkitab harus selalu menjadi penentu dan standar yang berotoritas bagi kehidupan kita.

Alkitab harus mengalahkan budaya, tradisi, nalar dan emosi. Alkitab adalah standar yang sempurna dan tidak akan pernah membawa kita ke arah yang keliru.

Ada banyak bagian alkitab yang tidak bisa kita pahami, namun ketika kita memilih untuk mempercayai Alkitab sebagai satu-satunya otoritas bagi kehidupan dan pelayanan kita, maka kuasa dan keefektifannya akan terasa luar biasa.

Mengakui otoritas Alkitab, berarti kita selalu bertanya, apa yang Alkitab katakan?

Saat kita menghadapi pilihan dan pengambilan keputusan. Selanjutnya, percayailah serta lakukanlah apa yang alkitab katakan sekalipun ada keraguan atau kemustahilan bahkan tidak masuk akal.

Paulus dalam Kisah Para Rasul 24:14b mengatakan, Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam kitab nabi-nabi.

#2 Menerima kebenaran firman TUHAN.

Percaya saja tidak cukup, namun kita harus mengisi pikiran kita dengan firman TUHAN sehingga Roh Kudus bisa mengubah kita.

Cara adalah dengan: menerimanya, membacanya, menelitinya, menghafalnya dan merenungkannya.

Menerima firman TUHAN harus dengan sikap terbuka dan reseptif.

Yesus menyebut tiga sikap tidak reseptif terhadap firman TUHAN adalah dengan pikiran yang tertutup, pikiran yang dangkal, pikiran yang kacau.

Saat kita tidak menerima apa-apa dari pengkhotbah atau guru Alkitab, maka kita harus mengecek sikap kita, khususnya kesombongan.

TUHAN bisa berbicara melalui seorang yang paling membosankan sekalipun, bila kita bersikap rendah hati karena firman TUHAN berkata, Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. (Yakobus 1:21).

Selanjutnya kita harus membaca alkitab setiap hari dan teratur dan pakailah rencana bacaan yang bisa disiapkan.

Banyak orang menyatakan percaya alkitab dari awal sampai akhir, namun tidak membacanya.

Saat kita membaca 15 menit sehari, maka kita akan menyelesaikan pembacaan alkitab dalam waktu satu tahun.

#3 Meneliti atau mempelajari.

Hal ini berarti meliputi kegiatan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang teks dan menuliskan berbagai pengertian kita.

Ajukan pertanyaan 4w 1h, who, what, where, when dan how. Siapa? apa? dimana? kapan? dan bagaimana?

#4 Menghafal.

Menghafal ayat alkitab akan membantu kita melawan cobaan, mengurangi ketegangan, membangun rasa percaya diri, memberikan nasihat yang baik dan menyampaikan iman kepada orang lain.

#5 Merenungkannya, ini berarti berpikir yang difokuskan.

Membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh. Pilih satu ayat dan pikirkan berkali-kali, itulah arti merenungkan firman TUHAN.

Sungguh-sungguh merenungkan firman TUHAN merupakan kunci doa yang dikabulkan dan rahasia bagi kehidupan yang berhasil.

Menerapkan prinsip-prinsip firman TUHAN. Setiap orang harus menjadi pelaku firman TUHAN dan ini merupakan langkah tersulit karena Iblis melawannya dengan keras.

Tanpa penerapan semua pendalaman Alkitab akan sia-sia. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa orang bijak dan berbahagia adalah mereka yang mendengar firman dan melakukannya.

Menerapkan firman TUHAN seringkali menyakitkan, membuat tidak senang karena menyingkapkan semua motif kita, menegur dosa kita, menunjukkan kesalahan dan berharap kita berubah.

Menerapkan firman TUHAN memerlukan kerja keras sehingga kita perlu dukungan dari orang lain.

Kembangkanlah menulis setiap kebiasaan yang harus dilakukan sehingga kita bisa menerapkan firman TUHAN dengan baik karena berkaitan dengan hubungan TUHAN, sesama dan karakter kita.

Akhirnya, bertanyalah secara pribadi: Apakah TUHAN sudah menyuruh melakukan firman-Nya tetapi belum Anda kerjakan?

Perhatikan pernyataan berikut: Alkitab bukan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan kita, melainkan untuk mengubah hidup kita.

(Rick Waren. Dari BUku: Purpose Driven Life

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *